Para guru di sekolah dasar “menghilangkan stres dan tekanan emosional mereka pada siswa” dengan menggunakan bahasa kasar dan dalam beberapa kasus telah membentuk “polisi rahasia” di ruang kelas agar siswa saling melaporkan satu sama lain, yayasan itu mengatakan pada konferensi pers di Taipei.
Agen Casino Online via Pulsa MasterBet188
Pihaknya telah meluncurkan petisi untuk membawa masalah ini menjadi perhatian anggota parlemen dan Kementerian Pendidikan, kata yayasan itu.Perilaku itu telah menciptakan suasana "seperti Teror Putih" di ruang kelas, katanya, mendesak legislator untuk mengubah Undang-Undang Guru (教師 法) untuk menjadikannya pelanggaran bagi guru untuk menggunakan bahasa yang memalukan atau kasar terhadap siswa.
Direktur eksekutif yayasan, Joanna Feng (馮喬蘭) mengatakan bahwa dia telah mendengar laporan guru yang menyebut siswa “busuk,” “bodoh,” atau “tidak tahu malu” karena gagal menyerahkan tugas tertulis atau gagal menjawab pertanyaan dalam waktu lima detik.
Seorang guru mengatakan kepada siswa bahwa mereka "lebih buruk daripada binatang buas," yang lain mengolok-olok penampilan mereka, sementara yang lain mengancam untuk mengirim siswa ke penjara dan membuat suara-suara mengancam yang keras selama kelas, katanya.